Mengenal Festival Hanami, Perayaan Bunga Sakura di Jepang
Musim semi di Jepang selalu diwarnai dengan keindahan bunga sakura yang bermekaran, dan salah satu tradisi paling ikonik yang terkait dengan momen ini adalah Festival Hanami. Setiap tahun, orang-orang berkumpul di bawah pohon sakura untuk menikmati keindahan bunga yang megah sambil berbagi makanan dan kebahagiaan.
Tradisi festival Hanami ini telah berlangsung selama berabad-abad di Jepang, memiliki akar yang dalam dalam sejarah budaya negara ini. Dimulai pada zaman Edo (1603-1868), saat masyarakat mulai berkumpul di bawah pohon sakura untuk mengagumi keindahan bunga-bunga yang mekar. Aktivitas ini tidak hanya menjadi cara untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga sebagai momen untuk bersosialisasi, berpesta, dan menghargai kehidupan.
Sejarah Festival Hanami
Tradisi hanami dimulai pada zaman Nara (710-794), di mana puisi tentang bunga sakura sudah mulai muncul. Namun, hanami sebagai festival yang lebih terstruktur baru berkembang pada zaman Heian (794-1185), ketika kalangan aristokrat mulai mengadakan pertemuan di bawah pohon sakura untuk merayakan keindahan alam.
Kemudian, Hanami mencapai puncaknya pada zaman Edo (1603-1868). Selama periode ini, masyarakat umum mulai mengadopsi tradisi ini. Rakyat mulai berkumpul di taman-taman untuk menikmati mekarnya bunga sakura, menjadikannya sebagai kesempatan untuk bersosialisasi dan berpesta. Pada saat ini, banyak pohon sakura ditanam di taman umum untuk memudahkan akses bagi masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, hanami berkembang menjadi acara tahunan yang melibatkan piknik, makanan, dan minuman. Ini menjadi waktu bagi keluarga dan teman untuk berkumpul, menciptakan kenangan, dan merayakan keindahan musim semi. Agenda ini juga menjadi destinasi yang sayang untuk dilewatkan.
Aturan Melakukan Hanami
Melakukan hanami adalah tradisi yang penuh kegembiraan dan kebersamaan, tetapi ada beberapa aturan dan etika yang sebaiknya diikuti untuk memastikan pengalaman yang menyenangkan dan menghormati lingkungan serta budaya setempat. Berikut adalah beberapa aturan penting saat melakukan hanami :
- Ada aturan larangan untuk mengonsumsi makanan dan minuman di beberapa tempat. Maka sebelum kamu gabung dalam festival ini, sebaiknya cari tahu informasi terkait hal ini sebelumnya.
- Hanami yang identik dengan piknik ini juga ada peraturan dalam membawa alas piknik, seperti tikar atau sejenisnya. Pastikan untuk menggunakan alas sesuai dengan yang dibutuhakn, tidak terlalu besar agar tidak banyak memakan tempat.
- Larang untuk tidak merusak pohon sakura atau mematahkan dahannya.
- Dilarang untuk mabuk dan membuat kegaduhan, karena dianggap melanggar etika.
- Tetap jaga kebersihan lingkungan sekitar, tidak membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada area yang telah ditentukan
- Hindari suara keras. Meskipun hanami adalah waktu untuk bersenang-senang, jagalah suara tetap sopan dan tidak mengganggu orang lain yang juga ingin menikmati suasana.
Waktu yang Tepat Melakukan Hanami
Waktu yang tepat untuk liburan saat Festival Hanami di Jepang biasanya berlangsung pada akhir Maret hingga awal April. Bunga sakura biasanya mulai mekar pada akhir Maret, dengan puncak mekarnya terjadi pada awal hingga pertengahan April, tergantung pada lokasi dan cuaca tahun tersebut.
Lokasi seperti Tokyo dan Kyoto cenderung mekar lebih awal dibandingkan dengan daerah utara seperti Hokkaido, yang mungkin mekar lebih lambat, biasanya pada akhir April hingga awal Mei. Banyak situs web dan aplikasi cuaca Jepang menyediakan informasi terkini tentang perkiraan waktu mekar sakura. Pastikan untuk memantau berita dan situs tersebut menjelang perjalanan Anda.
Dengan merencanakan perjalanan Anda dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat menikmati Festival Hanami dengan lebih baik dan merasakan keindahan bunga sakura di Jepang!