26 Juta Data IndiHome Diduga Bocor, Telkom: Browsing History Disimpan Sangat Terproteksi
PT Telkom Indonesia Tbk. menanggapi ramai pemberitaan soal kebocoran 26 juta data yang berupa data pribadi pelanggan dan browsing history IndiHome.
VP Network/IT Stra, Tech and Architecture Telkom, Rizal Akbar, menyatakan selama ini pihaknya telah menyimpan data pribadi dan browsing history pelanggan IndiHome dengan terproteksi.
Dua data itu juga dipastikan tak pernah disimpan berdampingan.
Penyimpanan itu, kata Rizal, dilakukan sesuai dengan perintah Undang-undang yang mewajibkan penyelenggara jasa telekomunikasi menyimpan detail percakapan termasuk browsing history.
“Jadi kami menyimpan itu bukan keinginan kami, tetapi amanat undang-undang.
Jadi seluruh yang kami lakukan itu dasarnya ada di Undang-undang,” kata Rizal dalam konferensi pers, Senin, 22 Agustus 2022.
Adapun kewajiban untuk menyimpan data pelanggan itu tertuang dalam UU Telekomunikasi No.
36/1999 dan PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik.
Selain itu ada aturan lain yang mewajibkannya yakni Permenkominfo No.
20/2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, dan No.
1/2021 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi.
Rizal menyebutkan banyaknya regulasi pemerintah itu yang membuat Telkom Indonesia patuh.
Pelanggan pun tak perlu khawatir karena perusahaan menyimpannya dengan sangat terkendali dan terproteksi.
“Jadi tidak mungkin secara teknis ada satu row yang menyimpan nomor informasi IndiHome dan nomor browsing history secara berdampingan,” ucap Rizal.
Sementara itu, SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza memastikan semua data pelanggan telah tersimpan cukup aman.
Terkait informasi yang beredar dan mengatakan 26 juta data pelanggan yang terdiri dari data pribadi dan browsing history IndiHome bocor dan dijual di forum breached.to, Reza menegaskan hal tersebut tidak valid.
“Dari hasil investigasi yang dilakukan, Telkom memastikan bahwa data pelanggan yang diduga bocor itu tidak mengandung ID IndiHome yang valid serta tidak ada dampaknya terhadap pelanggan,” kata Reza.
BISNIS Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.